Senin, 19 Maret 2012

Model Pembelajaran Direct Instruction


Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal dari akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Model pembelajaran adalah keseluruhan dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran. Jadi model pembelajaran cenderung perspektif, yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Model pembelajaran Direct Instruction menekankan pada keaktifan guru dalam mengajar di kelas. Menurut Agus Suprijono (2009:47) :

Pembelajaran langsung atau direct instruction dikenal dengan sebutan aktive teaching. Pembelajaran langsung juga dinamakan whole class teaching, penyebutan itu mengacu pada gaya mengajar, dimana guru terlibat secara aktif dalam mengusung isi pembelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya secara langsung kepada seluruh kelas.
      
Selain dari itu, Arends yang dikutip dalam Trianto (2007:29) mengartikan model pembelajaran Direct Instruction adalah “Salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola bertahap, selangkah demi selangkah“. Jadi, model pembelajaran Direct Instruction dilakukan secara terstruktur dan dibutuhkan kreatifitas guru dalam mengelola proses pengajaran.
Selanjutnya pendapat dari Roy Killen (WWW.papantulisku.com,2007) mengatakan bahwa “Model pembelajaran Direct Instruction merujuk pada teknik pembelajaran ekspositori (pemindahan pengetahuan dari guru kepada siswa secara langsung, misalnya ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab) yang melibatkan seluruh kelas”. Dengan demikian, model pembelajaran Direct Instruction lebih merujuk pada pola-pola pembelajaran dimana peran guru adalah menjelaskan konsep keterampilan kepada sejumlah kelompok siswa dan menguji keterampilan siswa melalui latihan-latihan dibawah bimbingan dan arahan guru.
Tujuan dari model pembelajaran Direct Instruction adalah memaksimalkan penggunaan waktu belajar siswa. Pencapaian siswa dihubungkan dengan waktu yang digunakan oleh siswa dalam belajar atau tugas dan kecepatan siswa untuk berhasil dalam mengerjakan tugas. Model pembelajaran Direct Instruction dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang terstruktur dan berorientasi pada pencapaian hasil belajar. Menurut Agus Suprijono (2009:52) “Pelaksanaan model pembelajaran langsung membutuhkan lingkungan belajar dan sistem pengelolaan”. Dalam hal ini guru berperan sebagai penyampai informasi, dalam melakukan tugasnya, guru dapat menggunakan media pembelajaran. Menurut Trianto (2007:30) “Penyusunan waktu yang digunakan untuk mencapai pembelajaran harus seefektif mungkin, sehingga guru dapat merancang dengan tepat waktu yang digunakan”.
Informasi yang disampaikan dengan model pembelajaran Direct Instruction berupa pengetahuan prosedural, yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Dengan demikian, model pembelajaran ini adalah proses guru dalam mentransformasikan informasi atau keterampilan secara langsung kepada siswa dan pembelajaran berorientasi pada tujuan dan distrukturkan oleh guru. Tujuan pembelajaran menurut Oemar Hamalik (2002:73) “Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa”.